Sunday, July 17, 2011
sket bareng di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Pada suatu sabtu sore di pekan ke-dua bulan mei yang lalu, anak - anak Indonesia's Sketchers Bandung kembali turun ke lokasi untuk melakukan sketsa bersama. Lokasi yang kita datangi kali ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dahulu lebih di kenal dengan nama kampus IKIP bandung.
Telah santer terdengar bahwa kawasan ini adalah salah satu tempat yang masih menyimpan kesejukan kota bandung, yang sekarang makin lama makin panas.
Tempatnya yang berada di daerah atas kota bandung (terminal Ledeng, menuju lembang) menyediakan keteduhan dan kesejukan yang juga di akibatkan pohon - pohon rindangnya yang masih kokoh berdiri.
Beberapa orang sketcher yang merekomendasikannya, adalah anggota kami yang juga mahasiswa kampus ini.
Berkumpul di pintu gerbangnya yang besar, tepat berada di tikungan jalan yang menanjak, kami mulai masuk ke dalam kampus. Spot pertama yang di tuju adalah Taman kampus Upi.
Terletak di bagian dalam, tepatnya di belakang Villa Isola, ini adalah taman yang sangat nyaman untuk di datangi. Kesan yang saya dapat ketika duduk di bangku taman ini adalah betapa asyiknya mahasiswa kampus ini punya tempat nongkrong sebuah taman kecil yang masih berfungsi sebagai taman.
Benarlah ketika datang, sudah ada beberapa orang muda - mudi sedang bercengkrama santai di taman itu.
Naluri sketsa teman -teman pun terstimuli dan tanpa harus pusing - pusing mencari objek, langsung mengarahkan pandangan berikut buku sketsanya kepada kedua insan tersebut. Cukup lama dan cukup banyak sketcher yang nyeket kedua muda - mudi ini, klo tak salah sekitar 4 orang seingat saya. Dan cukup lama waktu yang habis untuk fokus memindahkannya ke kertas sketsa.
Namun sayang, entah karena ilmu kami yang belum cukup mumpuni dalam 'mensketsa tanpa bayangan' (maksudnya: men sket orang, tanpa orang itu sadari bahwa sedang di sket) dua muda - mudi itu tau - tau sudah berjalan pergi melenggang melintasi jalanan taman.
Mungkin karena merasa terganggu di lirik -lirik terus, atau memang hendak pergi mencari minuman. entahlah.
Objek menarik berikutnya adalah sebuah patung di tengah taman yang saya sinyalir fungsi aslinya adalah pancuran air yang di bawahnya itu harusnya adalah sebuah kolam berbentuk kotak. Namun tidak ada air di dalamnya. kering begitu.
Patung ini memiliki bentuk artistik khas eropa. ornamen -ornamennya sangat mendetail menjadikannya bentuk yang sangat menarik.
Sementara di bagian lain taman terdapat sebuah kolam besar yang di pinggir - pinggirnya tersusun bangku - bangku taman mengelilingi, analoginya mungkin seperti danau mini.
Ini adalah tempat di mana sepasang muda - mudi yang saya ceritakan tadi duduk.
Sambil serius nyeket, di selingi obrolan santai, becandaan dan banyolan, kami di hampiri dua orang ibu - ibu muda yang menjual kue. Kue yang di bawanya banyak. Pilihannya banyak pula dan anak - anak pun mulai merapat.
Sambil makan kue, nyeket, dan ngobrol di bawah pohon yang rindang membuat suasana sore itu terasa pas dan asyik.
diatas yang menggunakan pensil adalah sketsa kedua ibu - ibu yang menjual kue itu.
Lalu lokasi berpindah ke bagian depan Villa Isola. Saya tidak mensketsa Villa tersebut, karena pada hari itu interes saya lebih ke sketsa figur orang.
Namun saya lihat banyak sekali teman - teman yang mensketsa Villa tersebut dengan antusias. Sampe ada 'lomba' cepet - cepetan sketsa oleh beberapa orang teman.
Salah satu yang sangat antusias dengan bangunan ini adalah Mas Yanuar, teman dari IS Jakarta yang hari itu sedang berada di bandung.
Sore itu diakhiri dengan sesi foto bersama di depan Villa dan foto hasil sketsa - sketsa yang di dapat hari itu.
Tampaknya Villa Isola memang menarik, saya dengar keesokan harinya beberapa orang teman janjian datang lagi kesini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment